Nama : Ermalia Windasari
Kelas : 4KA18
NPM : 17110118
Kedai Teknologi Online Baru yang Dirancang bagi Kaum Miskin Diluncurkan
New York, NY (19 Februari 2010) Kopernik sebuah usaha bersama nirlaba baru yang menyediakan teknologi yang bertujuan untuk merubah kehidupan bagi kaum miskin, diluncurkan hari ini. Kopernik membuat teknologi yang dirancang bagi negara dunia sedang berkembang bisa diakses melalui Internet dan dengan memanfaatkan kekuatan dari sumbangan-sumbangan perorangan. “Masalah-masalah yang kami rujuk sepertinya sederhana namun kerapkali menampung jutaan orang,” komentar kawan-pendiri Kopernik, Ewa Wojkowska. “Hidup ini bejuang untuk penyaringan air, lampu tenaga surya, kacamata yang dapat mengatur sendiri — dunia memiliki teknologi dan kemampuan untuk memproduksi barang-barang ini, namun orang-orang yang membutuhkannya tidak bisa memperolehnya”.
Tujuan dari Kopernik adalah untuk membawakan teknologi ini kepada kaum miskin di negara-negara sedang berkembang melalui situs online, dan menghubungkannya dengan orang-orang yang mau menyumbang untuk pembelian produk-produk tersebut. “Dengan memberikan sebuah cara pemberian sumbangan secara langsung kepada perorangan bagi pembelian barang-barang tersebut, kami menciptakan sebuah rantai persediaan yang lebih efisien dari pabrikan ke penerima tanpa terhenti oleh keadaan tak berguna dari agen-agen besar yang menurut sejarah telah bertindak sebagai perantara.” Tinjau sebuah daftar dari teknologi yang sekarang ini tersedia melalui Kopernik.
Kopernik merupakan gagasan dari Ewa Wojkowska dan Toshi Nakamura yang mempunyai pengalaman yang luas dalam hal perkembangan internasional sebagai anggota personil PBB. Dengan operasi awal yang sudah dibangun dan berjalan di Indonesia, Sierra Leone, dan Timor-Leste, Kopernik sangat terkesan dengan tanggapan positif dan rencana-rencana untuk mengembangkan sebuah pelayanan yang mendunia bagi kaum miskin. “Sejak awal operasi pada musim panas tahun ‘09, kami telah melakukan percobaan pada Kopernik di beberapa negara yang dipilih, dengan membangun jaringan-jaringan kami dengan organisasi dan masyarakat lokal” Wojkowska berkata. Lihat sebuah kisah sukses dari percobaan kami. “Melalui kerja kami bersama PBB kami mengenali kesempatan-kesempatan dan juga tantangan-tantangan dalam perkembangan internasional,” kata teman-pendiri Kopernik, Nakamura. “Terlihat jelas bagi kami bahwa ada sebuah kebutuhan yang besar sekali di dunia sedang berkembang untuk memperoleh akses langsung terhadap apa yang kerapkali sederhana namun merupakan teknologi-teknologi yang bertujuan merubah kehidupan. Dengan Kopernik, kami merasa gembira untuk menerapkan pengalaman kami dan menciptakan hubungan langsung antara leveransir dan klien.” Lihat kisah-kisah dari para pencipta teknologi yang ditampilkan pada Kopernik.
Kopernik menyediakan sebuah menu dari teknologi-teknologi yang tersedia bagi organisasi-organisasi lokal di negara-negara sedang berkembang. Kemudian organisasi-organisasi ini menyediakan sebuah proposal-proposal ringkas yang menjelaskan tentang bagaimana mereka akan mengadakan barang-barang tersebut bagi orang-orang yang sangat membutuhkannya. Para pengunjung situs ini kemudian akan meninjau proposal-proposal tersebut, dan menyumbang untuk mendanai rencana pilihan mereka. Tinjau sebuah ringkasan terperinci tentang bagaimana Kopernik bekerja.
Dengan peluncuran situs ini, Kopernik mengikat Kiva dan GlobalGiving dalam revolusi global untuk menggunakan internet sebagai mata rantai penting antara dunia yang sudah berkembang dengan dunia yang sedang berkembang. “Hal yang memisahkan Kopernik adalah focus pada teknologi dan sebuah mekanisme peninjauan bagi organisasi-organisasi lokal, atau ‘para pencari teknologi’, untuk menilai produk-produk tersebut. Dengan menyertakan sebuah mekanisme umpan balik mengenai efektifitas dari teknologi-teknologi ini, Kopernik memberikan suara dan pilihan kepada masyarakat dan organisasi-organisasi lokal – unsur-unsur sederhana yang seringkali terlewatkan dalam upaya-upaya perkembangan internasional” Nakamura menjelaskan.
Dalam perjalanan menuju peluncurannya, Kopernik dinominasikan sebagai pemenang Dana Bantuan Inovasi Jepang 2009 (2009 Japanese Innovation Grant) yang dianugerahkan “bagi ruang lingkup global dan model keberlanjutan yang kokoh dari organisasi ini.” Kopernik bercirikan sebuah pengelolaan dan dewan penasehat yang kokoh yang meliputi para pakar yang tidak diakui dari sektor-sektor pembangungan dan swasta. Baca informasi tentang Dewan Pengurus Kopernik. Nama Kopernik diangkat dari Nicolaus Copernicus (1473 – 1543). “Dia dikenal atas prakarsanya untuk merubah bagaimana pandangan orang tentang dunia sekitarnya,” Wojkowska berkata. “Dengan cara kami sendiri, kami berharap untuk merubah bagaimana pendekatan orang terhadap perkembangan dan bagaimana beberapa tantangan besar yang sedang dihadapi oleh dunia sekarang ini dapat diselesaikan.” Peluncuran Kopernik bertepatan dengan ulang tahun Copernicus’, tanggal 19 Februari 1473.