Perenungan di Usia Dunia yang Semakin Tua

Perenungan di Usia Dunia yang Semakin Tua

Gemerlap kemeriahan perayaan tahun baru terasa di seantero dunia. Semua orang merayakan tutup tahun dengan suka cita dan menyambut tahun yang baru dengan segenap perayaan. Semua orang berpesta, tiupan terompet bersahut-sahutan di seluruh penjuru, gemerlap kembang api menghiasi langit.

Semua orang merayakannya dengan pesta pora. Hanya segelintir orang yang mengisi malam pergantian tahun dengan bertafakur padaNya. Hanya segelintir orang yang memahami esensi dari pergantian tahun yang sebenarnya. Adakah kita menyadari bahwa usia dunia ini semakin tua? Menyadari bahwa ada banyak perenungan yang semestinya dilakukan? Mengevaluasi apa yang telah dilakukan di tahun sebelumnya? Membuat resolusi yang membangkitkan semangat untuk memperbaiki diri dan tidak melakukan kebodohan yang sama?

Pergantian tahun tidak harus dirayakan dengan pesta pora berlebihan. Hal itu bukan hal yang membahagiakan, justru seharusnya kita bersedih karena artinya usia dunia ini semakin tua. Di usia yang semakin tua ini, apa yang sudah kita lakukan? Apa saja yang sudah kita capai dalam hidup? Apakah kita mengalami kemunduran? Prestasi apa yang sudah ditorehkan di tahun kemarin? Dosa apa saja yang diukir?

Siapkan mental lahir batin untuk menyongsong tahun baru karena tantangan yang akan dihadapi semakin berat, persaingan semakin ketat. Manuver ap yang sudah kita persiapkan untuk menghadapi serangan tantangan dan persaingan masa depan? Apakah sesungguhnya kita sudah siap menghadapi tahun baru ini?

Kawan..

Rasa bahagia-sedih, memiliki-kehilangan, berhasil-gagal, optimis-pesimis, sehat-sakit, semua akan silih berganti mengisi hari-hari kita ke depan. Persiapkan diri kita untuk menghadapi manis dan pahitnya tahun baru ini. Tahun ini harus bisa menjadi tahun yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Never give up to be a good person!..:-)