Sabtu, 16 April 2011

OSTEOPOROSIS DAN CINTA KASIH MAMA (Manusia Dan Cinta Kasih)

NAMA : ERMALIA WINDASARI

NPM : 17110118

KELAS : 4KA18

OSTEOPOROSIS DAN CINTA KASIH MAMA (Manusia Dan Cinta Kasih)

Kita akan berkenalan dengan satu istilah medis, osteoporosis. Ini adalah suatu kondisi tulang yang keropos, artinya bobot berat inti dari sepotong tulang, atau sering disebut massa tulang berkurang, sehingga daya sangga tulang menjadi berkurang. Akibatnya fatal karena tulang yang tersusun dalam rangka manusia itu tidak sanggup menahan beban berat manusia dan bisa menyebabkan dirinya ambruk. Sama seperti bangunan yang ambruk karena tiang-tiang tulang penyangganya tidak kuat lagi, bisa karena habis dimakan rayap maupun aus karena usia.

Banyak telaah dan riset studi medis soal osteoporosis ini. Salah satu di antaranya adalah osteoporosis ternyata jauh lebih sering menyerang kaum hawa. Kaum ibu terlebih saat usia senja tiba. Banyak sekali alasan medis yang diungkapkan mengapa kaum ibu lebih rentan terhadap osteoporosis. (Pembaca yang tertarik untuk mempelajarinya dapat mengunjungi situs osteoporosis foundations.)

Pertanyaannya, mengapa kaum ibu pada masa rentanya harus menghadapi hal ini? Saya mengambil cerita rakyat kuno untuk menjelaskannya kepada anak saya. Cerita yang sama diceritakan oleh Ibu saya waktu saya masih kecil dengan harapan agar saya tidak bertambah nakal dan kurang ajar. Orang zaman dulu memang bijak menggunakan perumpamaan sebagai sarana audio visual. Inilah cerita pengantar tidur dari keheningan di Tibet. Cerita yang sama yang saya dengar empat puluh tahun kemudian Pada zaman dahulu kala di kerajaan Asia Tengah ada seorang murid yang sedang berjalan bersama gurunya dalam pengembaraannya. Mereka merantau dari satu kota ke kota lainnya. Dan pada suatu ladang yang mereka lalui, mereka melihat pemakaman tua. Oleh karena sebagian dari makam itu sudah lapuk ditelan waktu, di sana terlihat ada banyak abu sisa tulang-tulang orang yang sudah meninggal dunia pada masa-masa silam.

Lalu, sang murid bertanya kepada sang guru, “Guru, dari tulang-tulang itu, mengapa tulang belulang manusia itu lain warnanya, tidak sama antara satu dengan yang lain.” Sang guru menjawab, “Oh, itu karena ada tulang laki-laki dan tulang perempuan.” Si murid bertanya dengan rasa ingin tahu yang tinggi, “Dari mana bisa membedakan mana yang punya laki-laki dan mana yang punya perempuan?”

Sang guru menjawab, “Warna tulang yang abu-abu hitam adalah tulang seorang ibu dan tulang yang putih adalah abu tulang seorang bapak.” Sang murid makin antusias dan meneruskan pertanyaannya, “Kenapa bisa begitu Guru.” Jawab sang guru, “Karena seorang ibu menyusui anakanaknya, dan zat-zat dalam tubuhnya yang ada dalam tulang pun ikut terserap saat menyusui anak-anaknya. Itu sebabnya sisa tulang si ibu menjadi hitam. Sari makanannya sudah diberikan kepada bayinya, sedangkan pada bapak karena tidak menyusui, tulangnya tetap putih.”

Sang murid berkata, “Wah luar biasanya cinta kasih ibu, memberikan semua yang ada pada dirinya untuk anakanaknya, sampai-sampai abu tulangnya menjadi hitam sesudah meninggal.” Jawab sang guru, “Itulah cinta kasih seorang ibu, memberikan semua untuk anak-anaknya.”

Sewaktu membaca artikel osteoporosis dan mengapa kaum ibu lebih rentan mengalami rapuh tulang ini, saya tidak tertarik untuk mengetahui berbagai alasan ilmiah hormon estrogen atau genetik atau menopause yang mungkin menyebabkannya. Saya hanya teringat pada cerita sebelum tidur yang pernah saya dengar dari Ibu saya.

Bukankah luar biasa kecanggihan di balik kesederhanaan orang tempoe doeloe dalam memberikan pengertian dan pencerahan budi pekerti dalam bentuk cerita, suatu audio visual yang sederhana? Kaum ibu yang memberikan sum- sum kehidupan, justru pada masa tuanya harus dihadapkan dengan osteoporosis. Tidak usah heran kalau ada substansi yang luar biasa di balik nasihat ‘Surga di Telapak Kaki Ibu’. Bahkan, kitab Taurat Musa secara tegas mencatat bahwa kalau mau umur panjang dan hid up dalam berkelimpahan dalam Tanah Perjanjian, Hormatilah Orang Tuamu.

Ada juga hikayat Malin Kundang. Kita diajarkan bisa jadi batu, kalau kualat pada ibu. Apa yang dapat kita lakukan agar anak-anak kita mengasihi ibu mereka, dan tidak menjadi Malin Kundang? Sebagai seorang pria dan seorang suami, ada yang bisa kita perbuat agar mengasihi ibu menjadi gaya hidup? Kita bisa memberi contoh dengan mengasihi dan mencintai ibu mereka secara sungguh-sungguh, dengan begitu anak-anak bisa melihat teladan yang kerap lebih mujarab daripada segudang nasihat.

Kalau sebagai seorang ayah, kita ingin melihat anak-anak kita menghormati ibunya. Cara yang paling sederhana dan terbaik yang dapat dilakukan ialah dengan sepenuh hati mencintai dan menghormati ibu mereka, istri kita, agar anak bisa melihat teladan ini saat mereka tumbuh. We love you mom.

Penjelasan

Dari cerita diatas dapat dipetik pelajaran betapa besar rasa cinta kasih seorang ibu terhadap anaknya. Memang benar anak-anak akan lebih mengerti dan memahami apa itu arti cinta kasih kepada ibu dengan melihat contoh nyata dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dengan contoh seorang ayah yang begitu perhatian dan menyayangi ibu mereka dan istri mereka. Seorang ibu rela melakukan apa saja demi anak yang dicintainya, berkorban jiwa raga untuk menghadirkan anaknya kedunia, menyusui dan merawat hingga tumbuh dan berkembang. Dari begitu banyaknya pengorbanan terhadap cinta seorang ibu kepada anaknya maka pantaslah surge berada dibawah kaki ibu.

Cinta adalah sesuatu yang diimpikan oleh hampir setiap orang. Cinta itu indah, cinta itu semangat, motivasi dan suatu tujuan akhir. Semua orang pasti ingin mencintai atau dicintai oleh orang lain, oleh diri sendiri dan Tuhan. Manusia dapat hidup karena cinta, cinta diri dan cinta sanak famili. Orang tua susah payah mencari nafkah membanting tulang dikarenakan cintanya pada buah hatinya, mereka ingin melihat buah hatinya tumbuh besar dan bahagia. Cinta sesama, manusia adalah makhluk sosial yang butuh perhatian dari orang lain, manusia tidak akan dapat hidup sendiri, dan mereka butuh suatu kelompok yang akan memberikan identitas bagi mereka.
Cinta sesama, manusia adalah makhluk sosial yang butuh perhatian dari orang lain, manusia tidak akan dapat hidup sendiri, dan mereka butuh suatu kelompok yang akan memberikan identitas bagi mereka. Cinta pada Tuhan, manusia memiliki naluri keagamaan yang membuat mereka merasakan adanya suatu kekuatan apriori yang Maha Besar, dengan mencintai Tuhan mereka akan merasakan suatu ketenangan rohani atau jiwa ya
ng dapat meredam emosi negatif.

Tanpa cinta manusia akan susah hidup, mereka akan hidup dengan nafsu, dan tentunya kekacauan akan timbul dimana-mana yang pada akhirnya akan menghancurkan mereka sendiri.
Banyak cerita mengenai cinta yang tersebar di seluruh pelosok dunia, para orang tua banyak bercerita mengenai kebaikan-kebaikan orang dahulu yang bersahaja dan ramah tamah, cerita cinta dari Shakespeare “Romeo dan Juliet ” yang melegenda di kalangan para remaja, cerita cinta Sinta dalam Ramayana, dan masih banyak lagi versi-versi mengenai cerita cinta. Baik itu cinta sesama, cinta erotis (lawan jenis), cinta orang tua kepada anaknya, cinta manusia pada Tuhannya dan lain-lain.

Kata cinta, identik dengan kasih sayang. Cinta memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di dalam masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintah-Nya dan berpegang teguh pada jalan-Nya.

Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk, mulai dari cinta seseorang pada dirinya sendiri, istrinya, anaknya, hartanya dan tuhannya. Bentuk cinta ini melekat pada manusia, potensi dan frekuensinya berubah menurut situasi dan kondisi yang mempengaruhinya. Cinta orang tua pada anaknya sangat kuat dan dapat mengalahkan cintanya pada harta benda. Dan yang paling berpengaruh lagi adalah cinta yang sebenar-benarnya pada Tuhan YME.

Sebagai manifestasi perasaan cinta, manusia mempunyai banyak lambang tentang cinta. Lambangnya dapat berbentuk bunga, warna atau cium tangan dll. Cinta tidak mudah diterangkan dan diilustrasikan dengan kata-kata. Ia memiliki daya luar biasa pada diri manusia serta melekat dengan kuat. Cinta dapat sekonyong-konyong muncul, dan hilang sama sekali dan terus tumbuh seperti cintanya orang tua terhadap anaknya. Cinta dapat dilukiskan dengan menolong, melakukan apa saja, memberi, bukan meminta, sebagai dorongan mulia untuk menyatakan eksistensi dirinya kepada orang lain.

2 komentar:

  1. Kabar untuk pencinta Game android
    Bulan ini adalah Bulan special Terliris Game baru Action Mobile
    untuk download dan mendapatkan Aplikasinya silahkan klik link ini

    Http://bit.do/game-tebaru

    BalasHapus
  2. Hallo Semua kami dari SUKAHOKI88.COM
    Agent Judi Online Terpecaya se-Indonesiaaa!!!

    Kami menyediakan berbagai pilihan permainan yaitu :
    - Slot game
    - Casino Online
    - Taruhan bola
    - Tembak Ikan

    Ayo raih puluhan sampai ratusan juta bersama kami.
    Kami menyediakan WELCOME bonus sebesar 25 % lho dan
    Bonus harian sebesar Rp 10.000,-
    Syarat dan ketentuan berlaku

    Kami juga menyediakan free poin sebesar Rp 10.000 lho!!!
    silahakan kunjungi sukamodel.com ya untuk claim free point tersebut!!!
    Ayo tunggu apa lagi langung kunjungi website kami di
    SUKAHOKI88.COM

    Kami siap melayani 24 jam nonstop !!!

    BalasHapus