Minggu, 21 Februari 2010

PENGEMIS ITU KAYA

PENGEMIS ITU KAYA

Pengemis, identik dengan seseorang yang miskin,fakir,tak berdaya dan hidupnya selalu bergantung pada belas kasihan orang lain. Latar belakang kemiskinan dan kebodohan memaksa sebagian orang memilih menjadi seorang pengemis. Rela kehilangan harga diri demi sesuap nasi. Terpaksa bertempat tinggal dibawah kolong jembatan dan di dekat pemukiman kumuh, bahkan di pinggiran rel kereta api. Beralaskan tanah dan beratapkan langit. Terkadang mencari sisa-sisa nasi di kotak sampah. Kehidupan yang ironi ditengah gemerlapnya kehidupan mewah para pejabat dan masyarakat kalangan atas di ibukota.

Melihat fakta yang seperti ini kita sebagai manusia yang memiliki simpati dan empati kepada sesama tidak akan membiarkan saudara-saudara kita yang hidup serba kekurangan itu. Kenyataan yang seperti ini seakan menyadarkan kita semua untuk membantu mereka bangkit dari keterpurukan. Tentunya pemerintah pun mempunyai andil besar dalam menuntaskan masalah ini. Pemerintah dapat menyediakan dana khusus untuk membantu para pengemis ini. Dengan membangun perumahan-perumahan sederhana untuk mereka, mengadakan subsidi silang untuk membantu para siswa yang tidak mampu untuk melanjutkan sekolah. Dan untuk meningkatkan taraf hidup mereka pemerintah dapat membuka lapangan kerja yang bisa merekrut banyak pegawai sehingga mengurangi pengangguran di negeri ini. Banyak sekali yang dapat kita lakukan untuk membantu mereka yang kekurangan.

Tapi kenyataan yang ada, sebagian orang yang menjadi pengemis tidak lah menderita dan sengsara seperti yang digambarkan diatas. Menurut fakta yang ada ternyata sebagian orang yang menjadi pengemis itu kaya. Mereka ternyata hanya malas bekerja dan tidak mau kerja keras. Berbondong-bondong orang datang ke ibu kota dengan harapan untuk memperbaiki nasib menjadi lebih baik. Tapi kenyataan yang ada bukan pekerjaan yang didapat tapi kesengsaraan yang bertambah parah. Maka dari itu mereka yang pengangguran itu mau menjadi pengemis. Kebanyakan dari mereka tidak mau kembali ke daerahnya masing-masing dikarenakan malu tidak membawa apa-apa untuk membantu keluarganya.

Sebelum adanya undang-undang yang melarang masyarakat untuk berempati pada pengemis, pengamen, atau anak jalanan, mereka seakan merajalela bersileweran di jalanan. Mereka menganggap mengemis adalah pekerjaan wajar dan menyenangkan. Tidak ada lagi rasa malu dan harga diri untuk menjadi pengemis. Tingkat kejahatan pun meningkat. Pencopet dimana-mana. Kebanyakan dari mereka adalah pengemis atau preman yang merangkap menjadi pencopet.

Kita sering melihat tayangan berita di televisi yang menguak kehidupan pengemis sebenarnya. Menurut pengakuan beberapa pengemis yang berhasil diwawancara dengan disamarkan wajahnya, penghasilan dari mengemis dalam 1 minggu bisa mencapai 800.000 rupiah. Jumlah ini bisa meningkat tajam ketika bulan puasa tiba dan menjelang lebaran. Dari hasil mengemis ini, mereka bisa jalan-jalan untuk liburan bersama keluarga, membangun rumah dan membeli beberapa petak sawah di kampungnya. Terbilang mewah bagi orang yang sehari-harinya hidup dari belas kasihan orang lainnya.

Selain kejadian diatas masih ada lagi contoh kejadian yang mencengangkan kita. Kita banyak melihat pengemis yang membawa anak kecil bahkan bayi. Itu adalah trik yang bertujuan untuk membuat iba orang yang melihatnya sehingga bisa memberikan uang dalam jumlah besar. Anak kecil dan bayi itu adalah sebagai alat bagi pengemis yang dia sewa dengan tarif yang sudah disepakati bersama dengan orangtua si anak. Orangtuanya pun rela anaknya dijadikan alat oleh orang yang tidak berprikemanusiaan. Mereka sengaja berada di tempat keramaian seperti restoran, tempat pengambilan uang di ATM, mall, dan sebagainya. Dan si anak tersebut sengaja ditidurkan hanya beralaskan kain tipis di lantai parkiran. Segala cara dilakukan oleh pengemis palsu untuk menarik simpatik orang yang melihatnya. Seperti membuat seolah-olah dia cacat fisik dan mental padahal itu semua hanya tipu daya. Ironis memang tapi itulah kenyataan yang terjadi di sekitar kita.

Inti dari tulisan ini adalah mengajak kita untuk merenung dan berpikir serta peka terhadap lingkugan kita. Tidak salah kita memberi bantuan atau sumbangan kepada orang yang benar-benar membutuhkan bantuan kita. Hanya saja kita harus selektif untuk membedakan mana yang seharusnya layak kita tolong atau tidak. Tidak semua pengemis keadaannya seperti contoh diatas. Ada juga orang yang menjadi pengemis lantaran keadaan yang benar-benar menuntutnya untuk melakoni pekerjaan mengemis. Keadaan yang dimaksud adalah apa karena dia cacat sehingga tidak bisa kerja keras atau sudah tua renta dan tidak bisa kerja apa-apa lagi. Untuk kondisi yang seperti ini, kita sudah seharusnya membantu, semampu yang kita bisa. Cara yang lebih bijak adalah kita bisa datangi langsung orang-orang itu di pemukiman mereka. Setelah kita melihat keadaan yang sebenarnya dari mereka seperti tempat tinggal yang layak huni atau tidak, kondisi ekonominya seperti apa, barulah kita bisa dengan tenang dan lega untuk berempati kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Atau kita bisa mengunjungi panti asuhan, panti jompo, panti sosial atau lembaga sosial lainnya yang lebih layak membutuhkan kehadiran seorang dermawan. Atau dengan cara membangun sekolah gratis buat anak-anak yang tidak mampu. Bisa juga membuat dan membuka suatu usaha yang bisa merekrut pegawai dari kalangan kecil atau pengangguran.

Tentunya pemerintah juga mempunyai usaha yang sama dan lebih giat dalam menciptakan kemakmuran bagi warga negaranya. Hal ini sesuai dengan pasal 34 ayat 1 dalam UUD 1945 yang berbunyi: “ Fakir miskin, anak terlantar dilindungi oleh negara”. Namun tentu kita sebagai warga negara yang baik, juga bisa ikut membantu sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dengan cara yang seperti itu kita sudah turut membantu mensukseskan program pemerintah yaitu memberantas kemiskinan dan kebodohan.

1 komentar:

  1. Kabar untuk pencinta Game android
    Bulan ini adalah Bulan special Terliris Game baru Action Mobile
    untuk download dan mendapatkan Aplikasinya silahkan klik link ini

    Http://bit.do/game-tebaru

    BalasHapus